jump to navigation

DARAH Juni 21, 2008

Posted by feylana in Fisiologi Ternak.
1 comment so far

WAKTU PENDARAHAN

Pembuluh darah yang terpotong atau rusak, maka akan terjadi penyempitan bagian yang terluka. Hal ini terjadi karena kontraksi miogenik otot polos sebagai suatu plasma lokal dan karena refleks simpatik yang merangsang serabut adrogenik yang menginversi otot polos dinding pembuluh lokal. Kontraksi ini membuat darah yang keluar dari pembuluh darah akan berkurang (Frandson, 1992).

Pendarahan dapat berhenti sendiri misalnya dengan kontraksi vasa ditempat pendarahan yang terjadi beberapa menit sampai beberapa jam. Apabila pembuluh darah mengalami dilatasi, darah tidak keluar lagi karena sudah dicegah oleh mekanisme trombosit. Vasa kontraksi timbul melalui beberapa jalan kontraksi (lebih…)

TERMOREGULASI Juni 21, 2008

Posted by feylana in Fisiologi Ternak.
add a comment

Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi (Swenson, 1997). Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas (Duke’s, 1985). (lebih…)

SISTEM DIGESTI Juni 21, 2008

Posted by feylana in Fisiologi Ternak.
add a comment

Semua zat yang berasal dari tumbuhan dan hewan terdiri dari komponen kompleks yang tak dapat digunakan begitu saja, karena itu memerlukan pemecahan agar menjadi komponen yang lebih sederhana. Fungsi utama digesti adalah memecah molekul kompleks dan molekul besar dalam makanan sehingga molekul itu dapat diserap dan digunakan tubuh. Penguraian komponen kompleks menjadi komponen sederhana disebut hidrolisis (Tillman,. At al, 1984).

Sistem digesti pada ternak dibagi menjadi dua macam yaitu monogastrik dan poligastrik. Monogastrik memiliki saluran pencernaan meliputi mulut, oesophagus, stomach, small intestinum, large intestinum, rektum dan anus. Sedangkan pada poligastrik perut dibagi menjadi empat yaitu rumen, reticulum, omasum, dan abomasum, sehingga urutan saluran pencernannya menjadi mulut, oesophagus, rumen, reticulum, omasum, abomasum, small intestinum, large intestinum, rektum dan anus (Swenson,1997). (lebih…)

SEL DARAH MERAH Juni 21, 2008

Posted by feylana in Fisiologi Ternak.
add a comment

Pengangkutan zat dalamtubuh manusia atau mamalia dilakukan oleh cairan tubuh baik cairan intravaskuler maupun ekstravaskuler. Darah termasuk cairan intravaskuler yaitu cairan merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Bagian darah yang padat meliputi sel-sel darah merah, sel darah putih, dan keeping-keping darah (Frandson, 1992).

Sel darah merah membawa haemoglobin dalam sirkulasi. Sel darah merah berbentuk piring atau biconcave, pada mamalia sel darah merah tidak bernukleus kecuali pada awal dan pada hewan-hewan tertentu. Sel darah merah pada unggas mempunyai nukleus dan berbentuk elips. Sel darah merah terdiri dari air (65%), Hb (33%), dan sisanya terdiri dari sel stroma, lemak, mineral, vitamin, dan bahan organik lainnya dan ion K (Kusumawati, 2004). (lebih…)

SACCUS PNEUMATICUS Juni 21, 2008

Posted by feylana in Fisiologi Ternak.
add a comment

Paru-paru pada burung mempunyai hubungan dengan kantong udara disebut saccus pneumaticus, yaitu kantong yang berisi udara. Saccus pneumaticus terjadi karena perluasan atau dilatasi selaput mukosa broncus (Radiopoetra, 1991). Saccus pneumaticus pada itik, ayam dan merpati memiliki sembilan bagian yang terdiri dari saccus cervicalis, (sepasang), saccus interclavicularis (tunggal), saccus axillaris (sepasang) saccus thoracalis anterior (sepasang), saccus thoracalis posterior (sepasang) dan saccus abdominalis (sepasang) (Duke’s, 1985). (lebih…)

STATUS FAALI Juni 21, 2008

Posted by feylana in Fisiologi Ternak.
add a comment

Respirasi

Sistem respirasi disebut juga sistem pulmoner karena yang dimaksud hanyalah struktur yang terlihat dalam pertukaran gas atau sistem external. Respirasi pada unggas digunakan juga sebagai media untuk pembuangan panas. Respirasi bergantung pada pergerakan udara ke dan dari paru-paru (Frandson,1992).

Paru-paru yang normal akan menghasilkan bunyi yang disebut murmur vesikuler, paru-paru yang tidak normal dapat menimbulkan suara keras yang disebut rales atau tidak menimbulkan suara sama sekali bergantung pada kondisinya. Respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu respon fisiologis akibat berubahan temperatur lingkungan, temperatur lingkungan, suhu tubuh, ukuran tubuh dan keadaan bunting (Smith, 1988).

Tabel I.1. Tabel kisaran normal respirasi pada berbagai ternak.

Hewan

Rata-rata respirasi (kali/menit)

Kisaran (kali/menit)

Unggas

23

15-40

Kambing

19

26-54

Sapi

20

24-42

Kelinci

37

(Smith, 1988)

(lebih…)